-Kepada drimu, belahan jiwa dan Cinta yang takkan pernah tergantikan
Murungku tak pernah mau pergi sejak aku memtuskan menggelayut dalam mendung. Keadaan yang mendukung untuk menyambut kesedihan tapi tak cukup untuk menahan kemerlap jingga dalam jiwa. Aku tak mengerti mengapa harus terjadi. Bertanya terus hingga letih. Membayangkan terus menerus hingga kenyang. sambil senyum-senyum sendiri.
Sejak malam itu atau entah sejak kapan aku menaruh rasa istimewa itu padamu. Segala sesuatunya mengalir begitu saja. Karena itu mau atau tidak aku selalu terikat, tapi tak mengikat dirimu.
Tapi kenyataan selalu tak pernah mau beriringan dengan khayalan dan anganku. Tak banyak yang bisa kuperbuat untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Dari hari ke hari aku hanya ingin menghapus bayangmu dari pikirku. Namun hati ini tak sepaham dengan pikirku. Bayangmu tetap saja menari-nari di relung hati.
Menambah beban hidupku. Hidup yang hanya bergelayut pada harapan semu.
Tapi satu hal yang mungkin harus kamu tahu. Aku masih punya secuil harapan bahagia. Secuil harapan yang kemudian mengakar dan menjadi sebongkah keyakinan yang aku pegang teguh. Aku tak tau darimana semua itu datang.
Masih ada satu hal lagi yang selalu aku yakin, kamu adalah terbaik yang pernah aku miliki walaupun kita tak bersama sekarang. Walaupun sosok kita belum tepat untuk satu sama lain. Walaupun aku belum punya cukup energi untuk menyatukan dua hati ini.
Aku sayang kamu. Selalu dan selamanya. Maafkan aku hanya bisa menyampaikan ini lewat kata-kata yang mungkin akan kamu buang dan anggap sebagai roman picisan atau rayuan gombal seorang perempuan yang tak tahu lagi harus bagaimana untuk mendapatkanmu. Tapi perlu kau tahu. Aku menunggumu. Menunggu hingga jalan itu bisa bertatut menjadi satu. Menunggu sampai kamu bisa mengisi setapak hati ini.
-Dariku, Manusia biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar